Oke, mari kita bicara tentang sesuatu yang, jujur saja, punya dampak yang luar biasa, jauh melampaui kehidupan yang kita jalani sekarang. Kita akan menyelami ke dalam dunia Surat Al Mulk. Pernah dengar? Kalau belum, atau mungkin sudah tapi belum sepenuhnya tahu kekuatannya, Anda harus simak ini baik-baik. Karena ternyata, lembaran-lembaran firman ilahi ini menyimpan 'fadhilah' atau keutamaan yang bukan main-main.
Bayangkan ini: ada sesuatu yang bisa menjadi perisai bagi Anda di alam sana, di saat mungkin Anda merasa paling rentan. Ya, kita sedang bicara tentang alam kubur. Dan bukan hanya itu, ada juga janji syafa'at, pertolongan yang kita damba-dambakan setelah nanti kita tiada. Semua ini, Saudara-saudari sekalian, terkait erat dengan Surat Al-Mulk.
Jadi, apa sebenarnya yang membuat Surat Al Mulk ini begitu istimewa? Mengapa banyak yang begitu menganjurkan untuk membacanya, bahkan setiap hari? Mari kita bedah satu per satu, langsung dari sumbernya, karena ini bukan sekadar omongan kosong. Ini datang dari dalil-dalil yang sahih, dari hadis-hadis Rasulullah Shollalahu 'alaihi wa sallam, dan juga dari perkataan para sahabat beliau yang mulia.
Mencegah Siksa Kubur: Perisai yang Tak Terduga
Dengar ini, ini poin yang sangat penting dan, terus terang, bisa membuat kita merenung dalam-dalam. Salah satu keutamaan paling signifikan dari Surat Al Mulk yang disebutkan adalah kemampuannya untuk mencegah siksa kubur. Siksa kubur. Kata-kata itu saja sudah cukup untuk membuat kita bergidik, membayangkan kesulitan dan kepedihan di alam barzakh.
Nah, di sinilah letak 'fadhilah luar biasa' itu. Surat Al Mulk, dengan izin Allah tentu saja, bisa menjadi penjaga kita dari siksa tersebut. Ini seperti memiliki asuransi terbaik untuk perjalanan paling penting dalam hidup kita. Bagaimana cara kerjanya? Kita tidak perlu merincinya secara detail di sini, karena yang utama adalah mengetahui bahwa ia memiliki fungsi perlindungan itu, sebagaimana disebutkan dalam dalil.
Pikirkan betapa besarnya karunia ini. Di saat setiap orang akan menghadapi pertanggungjawaban awal di alam kubur, memiliki sesuatu yang bisa meringankan atau bahkan mencegah siksa adalah sesuatu yang luar biasa. Ini menunjukkan betapa pengasihnya Allah, memberikan kita alat, sebuah Surat dari Kitab-Nya, yang bisa menjadi penyelamat di momen genting tersebut.
Jadi, ketika kita membaca Surat Al Mulk, terutama dengan pemahaman dan kekhusyukan, kita sedang 'mengaktifkan' perisai ini. Kita sedang mengambil langkah proaktif untuk mempersiapkan diri menghadapi masa depan yang tak terhindarkan. Ini bukan hanya tentang membaca teks Arabnya, tapi tentang menghidupkan maknanya dalam hati, dan percaya sepenuhnya pada janji yang disampaikan melalui Rasulullah Shollalahu 'alaihi wa sallam.
Keutamaan ini sungguh unik. Tidak banyak amalan spesifik yang disebutkan memiliki fadhilah mencegah siksa kubur secara eksplisit seperti Surat Al Mulk. Ini menjadikannya salah satu amalan yang sangat dianjurkan untuk tidak dilewatkan, terutama jika kita khawatir tentang apa yang akan terjadi setelah kematian kita.
Setiap ayat yang kita baca, setiap huruf yang kita lantunkan dari Surat Tabaarakalladzii biyadihil mulku, itu seperti membangun lapisan perlindungan tambahan. Semakin sering, semakin konsisten kita membacanya, semakin kokoh perisai itu, insya Allah. Ini adalah investasi untuk akhirat, dan imbalannya adalah terbebas dari salah satu azab yang paling ditakuti.
Ini bukan sekadar mitos atau cerita rakyat. Ini adalah bagian dari ajaran agama kita, yang disampaikan melalui jalur yang terpercaya. Jadi, ketika Anda merasa takut akan alam kubur, ingatlah Surat Al Mulk. Ingatlah bahwa Allah telah memberikan kita cara untuk mencari perlindungan melalui kalam-Nya yang suci.
Mencegah siksa kubur. Ulangi kata-kata itu dalam benak Anda. Ini adalah janji besar yang melekat pada Surat ini. Dan ini adalah salah satu alasan utama mengapa Surat Al Mulk layak mendapatkan perhatian dan waktu kita setiap hari.
Syafa'at: Pertolongan yang Dinanti di Hari Penghisaban
Baiklah, dari siksa kubur, mari kita melangkah ke keutamaan lain yang tak kalah penting, bahkan mungkin lebih luas dampaknya: Syafa'at. Apa itu syafa'at? Dalam konteks ini, berdasarkan Hadis yang akan kita bahas nanti, ini adalah pertolongan yang diberikan kepada seseorang sehingga dia bisa mendapatkan ampunan.
Bayangkan hari ketika semua amal perbuatan ditimbang, ketika setiap jiwa berdiri sendiri, sangat membutuhkan pertolongan. Di hari itulah, syafa'at menjadi sangat berharga. Dan ternyata, Surat Al Mulk memiliki peran dalam memberikan syafa'at ini.
Hadis yang menjadi dasar pembahasan kita dengan jelas menyebutkan bahwa Surat ini akan "memberi syafa’at bagi yang membacanya, sampai dia diampuni". Sampai dia diampuni! Ini adalah tujuan akhir dari syafa'at dalam konteks ini: terbebas dari dosa atau kesalahan yang mungkin memberatkan di hadapan Allah.
Jadi, membaca Surat Al Mulk bukan hanya tentang perlindungan di alam kubur, tapi juga tentang 'advokasi' di hari perhitungan. Surat ini seolah berbicara atas nama pembacanya, memohonkan ampunan bagi mereka di hadapan Sang Pencipta.
Ini adalah bukti lain betapa istimewanya Surat yang terdiri dari tiga puluh ayat ini. Ia bukan hanya rangkaian kata, tapi memiliki 'energi' atau 'kekuatan' (tentu saja dengan izin Allah) untuk berinteraksi di alam gaib, bahkan di Hari Kiamat kelak.
Siapa yang tidak membutuhkan ampunan? Siapa yang bisa menjamin dirinya bersih dari segala dosa dan khilaf? Dalam kerendahan hati kita, kita tahu bahwa kita semua membutuhkan belas kasih dan ampunan-Nya. Dan Surat Al Mulk, melalui syafa'atnya, menawarkan jalan menuju ampunan itu.
Keutamaan syafa'at ini menekankan pentingnya hubungan kita dengan Al-Qur'an. Al-Qur'an, termasuk Surat Al Mulk, bukanlah sekadar buku. Ia adalah pedoman hidup, dan bagi mereka yang berinteraksi dengannya, ia bisa menjadi penolong di saat-saat paling krusial di akhirat.
Memiliki Surat Al Mulk sebagai 'pemberi syafa'at' adalah anugerah yang luar biasa. Ini memotivasi kita untuk tidak hanya membaca, tapi juga merenungkan dan mengamalkan ajarannya. Namun, bahkan sekadar membaca dan menjadikannya rutinitas harian sudah dijanjikan fadhilah syafa'at ini.
Momen syafa'at adalah momen yang penuh harapan bagi orang-orang beriman. Dan mengetahui bahwa Surat Al Mulk bisa menjadi salah satu sumber syafa'at kita adalah penguat iman dan motivasi untuk terus berpegang teguh pada Kalam Allah.
Jadi, dua fadhilah besar sudah di depan mata: perlindungan dari siksa kubur dan syafa'at yang membawa ampunan. Kedua hal ini adalah kunci ketenangan di alam barzakh dan keselamatan di akhirat. Dan keduanya, terkait erat dengan satu nama: Surat Al Mulk.
Istiqomah Membaca Setiap Hari: Kunci Meraih Kebaikan Abadi
Oke, sekarang kita sampai pada bagian penting lainnya: syarat atau, lebih tepatnya, jalan untuk meraih kebaikan-kebaikan yang luar biasa itu. Sumber teks kita menyebutkan "kebaikan yang akan didapatkan setiap muslim jika istiqomah membaca Surat Al- Mulk setiap hari."
Kata kuncinya di sini adalah 'istiqomah' dan 'setiap hari'. Ini bukan tentang membaca sesekali, atau hanya ketika ada waktu luang. Ini tentang menjadikannya bagian dari rutinitas harian, sebuah komitmen yang konsisten.
Mengapa istiqomah begitu penting? Karena konsistensi menunjukkan kesungguhan kita. Ia menunjukkan bahwa kita benar-benar menghargai fadhilah yang dijanjikan dan siap menginvestasikan waktu dan tenaga, meskipun sedikit setiap harinya, untuk meraihnya.
Membaca Surat Al Mulk setiap hari, mungkin terdengar menantang bagi sebagian orang di tengah kesibukan. Surat ini hanya tiga puluh ayat. Membacanya tidak memakan waktu lama. Mungkin hanya beberapa menit sebelum tidur, atau setelah shalat Isya, atau di waktu lain yang paling memungkinkan bagi Anda.
Tetapi janji kebaikan yang didapatkan dari istiqomah ini sungguh sepadan. Kebaikan apa saja? Sumber teks kita mengaitkannya langsung dengan fadhilah yang disebutkan sebelumnya: mencegah siksa kubur dan mudahnya mendapatkan syafa'at. Jadi, istiqomah membaca setiap hari adalah jalan utama untuk mengaktifkan, untuk mendapatkan manfaat penuh dari perlindungan siksa kubur dan syafa'at ampunan tersebut.
Ini mengajarkan kita sebuah prinsip penting dalam beramal: bahwa amalan yang sedikit tapi dilakukan secara konsisten lebih disukai oleh Allah daripada amalan banyak tapi hanya sesekali. Istiqomah membangun kedekatan yang terus-menerus dengan firman Allah, menjaga hati tetap terhubung, dan mengingatkan kita akan janji-janji-Nya.
Jadi, ketika kita memutuskan untuk istiqomah membaca Surat Al Mulk setiap hari, kita sedang menanam benih kebaikan yang buahnya akan kita petik di alam barzakh dan di akhirat kelak. Kita sedang membangun kebiasaan spiritual yang dampaknya bersifat abadi.
Ini juga tentang disiplin diri. Dalam kehidupan yang serba cepat ini, menyisihkan waktu khusus setiap hari untuk membaca Al-Qur'an, meskipun hanya satu Surat, adalah bentuk latihan spiritual yang luar biasa. Ia melatih kita untuk mendahulukan akhirat di tengah hiruk pikuk dunia.
Bagaimana cara memulai istiqomah ini? Mulailah dari niat yang kuat. Pilih waktu yang paling realistis bagi Anda, dan cobalah untuk konsisten di waktu itu. Jangan berkecil hati jika suatu hari terlewat. Segera ganti di hari berikutnya dan lanjutkan kebiasaan itu. Yang penting adalah tidak menyerah dan terus berusaha menjaga konsistensi.
Janji "kebaikan yang akan didapatkan" bagi yang istiqomah membaca setiap hari ini adalah motivator yang sangat kuat. Kebaikan itu, yang kita ketahui meliputi perlindungan dari siksa kubur dan syafa'at, adalah sesuatu yang sangat berharga. Ia jauh lebih bernilai daripada harta dunia manapun.
Jadi, pesan penting di sini adalah: jika Anda menginginkan perlindungan dari siksa kubur, jika Anda mengharapkan syafa'at yang membawa ampunan, maka kuncinya ada pada istiqomah membaca Surat Al Mulk, setiap hari. Ini adalah investasi harian yang hasilnya akan Anda nikmati selamanya.
Menelusuri Dalil: Hadis Shahih sebagai Bukti Kekuatan Surat Al Mulk
Tentu, semua yang kita bicarakan tentang fadhilah Surat Al Mulk, tentang perlindungan dari siksa kubur, tentang syafa'at, dan tentang pentingnya istiqomah, bukanlah klaim tanpa dasar. Ini semua bersumber dari dalil yang kuat. Sumber teks kita menyebutkan "Dalilnya adalah dari hadis-hadis Rasulullah Shollalahu 'alaihi wa sallam dan kalam sahabat."
Ini adalah poin krusial. Kepercayaan kita pada fadhilah ini didasarkan pada ajaran yang datang langsung dari Nabi kita Muhammad Shollalahu 'alaihi wa sallam, yang tidak berbicara dari hawa nafsu, melainkan wahyu. Dan juga dari pemahaman para sahabat beliau, generasi terbaik yang paling dekat dengan sumber ajaran Islam.
Sumber teks kita secara spesifik menyajikan satu riwayat Hadis yang menjadi pilar utama pemahaman kita tentang keutamaan Surat Al Mulk ini. Mari kita lihat Hadis tersebut dengan seksama, karena di dalamnya terkandung janji yang luar biasa.
Hadis itu berbunyi (dalam terjemahannya): "Ada suatu surat dari Al Qur'an yang terdiri dari tiga puluh ayat dan dapat memberi syafa’at bagi yang membacanya, sampai dia diampuni, yaitu : “Tabaarakalladzii biyadihil mulku… (surat Al Mulk)”."
Hadis ini diriwayatkan dari Abu Hurairah, seorang sahabat Nabi yang dikenal banyak meriwayatkan Hadis. Melalui beliau, kita mengetahui sabda Nabi Shollalahu 'alaihi wa sallam ini.
Penting untuk kita pahami jalur periwayatan Hadis ini, meskipun tanpa perlu mendalami profil setiap perawi. Sumber teks kita menyebutkan rantai sanadnya: Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Basysyar, telah menceritakan pada kami Muhammad bin Ja’far, telah menceritakan kepada kami Syu’bah, dari Qotadah, dari ‘Abbas Al Jusyamiy, dari Abu Hurairah, dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Rantai nama-nama ini mewakili jalur transmisi ilmu dari Nabi kepada generasi berikutnya hingga sampai kepada para penyusun kitab Hadis. Setiap nama dalam rantai ini adalah perawi yang dipercaya yang menyampaikan Hadis dari gurunya hingga ke sumbernya yaitu Nabi Shollalahu 'alaihi wa sallam.
Hadis yang bersumber dari jalur ini kemudian dicatat dalam kitab-kitab Hadis yang muktabar, yang diakui keotentikannya oleh umat Islam. Sumber teks kita menyebutkan bahwa Hadis ini diriwayatkan oleh Tirmidzi, Abu Daud, Ibnu Majah, dan Ahmad.
Keberadaan Hadis ini dalam kitab-kitab Hadis yang disusun oleh para ulama besar seperti Tirmidzi, Abu Daud, Ibnu Majah, dan Ahmad memberikan bobot keilmuan yang signifikan. Ini bukan Hadis yang hanya ada di satu tempat atau diriwayatkan oleh satu orang saja. Fakta bahwa beberapa ahli Hadis besar mencatatnya menunjukkan pengakuan terhadap validitas dan pentingnya Hadis ini.
Mari kita cermati kembali isi Hadisnya: 1. "Suatu surat dari Al Qur'an." Ini mengidentifikasi sumber fadhilahnya: dari Kitabullah. 2. "Terdiri dari tiga puluh ayat." Ini memberikan ciri spesifik suratnya, memudahkan identifikasi. 3. "Dapat memberi syafa’at bagi yang membacanya." Ini menjelaskan salah satu fadhilah utamanya, yaitu syafa'at atau pertolongan. 4. "Sampai dia diampuni." Ini menjelaskan hasil dari syafa'at tersebut, yaitu diraihnya ampunan. 5. "Yaitu : “Tabaarakalladzii biyadihil mulku… (surat Al Mulk)." Ini secara tegas menyebutkan surat mana yang dimaksud, yaitu Surat Al Mulk, yang dimulai dengan lafaz Tabaarakalladzii biyadihil mulku.
Dengan adanya Hadis ini, yang diriwayatkan melalui jalur yang sahih dan dicatat oleh para ulama Hadis terkemuka, kita memiliki dasar yang kuat untuk mempercayai fadhilah Surat Al Mulk yang disebutkan.
Ini bukan hanya sekadar keyakinan buta. Ini adalah keyakinan yang dibangun di atas bukti-bukti tekstual yang otentik, yang berasal dari lisan Nabi Shollalahu 'alaihi wa sallam. Ini adalah warisan berharga yang disampaikan kepada kita melalui kerja keras para ulama Hadis yang menghabiskan hidup mereka untuk mengumpulkan, memverifikasi, dan mendokumentasikan sabda-sabda Nabi.
Jadi, ketika Anda membaca Surat Al Mulk, ketahuilah bahwa Anda sedang berpegang pada sesuatu yang dijanjikan fadhilahnya langsung oleh Rasulullah Shollalahu 'alaihi wa sallam. Keyakinan pada fadhilah ini bukanlah takhayul, melainkan bagian dari keimanan kita pada Hadis Nabi.
Memahami dalil ini juga menambah motivasi kita untuk istiqomah membaca Surat Al Mulk. Kita tidak hanya melakukan amalan, tapi kita melakukannya dengan pengetahuan bahwa amalan ini memiliki dasar yang kuat dalam ajaran Islam dan telah dijanjikan imbalan yang spesifik dan luar biasa.
Kehadiran Hadis ini dalam berbagai kitab Hadis yang diakui (Tirmidzi, Abu Daud, Ibnu Majah, Ahmad) semakin menguatkan posisinya. Ini menunjukkan bahwa Hadis ini dianggap penting dan relevan oleh para ahli Hadis dari generasi ke generasi.
Dengan demikian, fondasi keimanan kita terhadap fadhilah Surat Al Mulk berdiri kokoh di atas dalil-dalil dari Hadis Nabi Shollalahu 'alaihi wa sallam, yang disampaikan melalui rantai perawi yang terpercaya dan dicatat dalam kitab-kitab Hadis yang otentik.
Ini adalah bukti nyata betapa Islam memberikan panduan yang jelas bagi umatnya, bahkan dalam hal-hal yang berkaitan dengan kehidupan setelah mati. Dan Surat Al Mulk, dengan fadhilahnya yang bersumber dari Hadis ini, adalah salah satu contoh indahnya petunjuk tersebut.
Merangkul Kebaikan: Bagaimana Memulai dan Menjaga Istiqomah Surat Al Mulk
Sekarang kita tahu tentang fadhilah luar biasa dari Surat Al Mulk: perlindungan dari siksa kubur dan syafa'at yang berujung ampunan. Kita juga tahu bahwa kunci untuk meraih kebaikan ini adalah istiqomah membaca Surat Al Mulk setiap hari. Pertanyaannya, bagaimana kita bisa memulai kebiasaan baik ini dan menjaganya tetap hidup di tengah rutinitas kita?
Istiqomah, seperti namanya, membutuhkan konsistensi. Ini bukan sprint, tapi maraton spiritual. Membaca tiga puluh ayat setiap hari mungkin terdengar mudah, dan memang demikian, tapi tantangan sebenarnya adalah melakukannya *setiap* hari, tanpa terlewat.
Langkah pertama tentu saja adalah niat yang tulus. Niatkan dalam hati bahwa Anda membaca Surat Al Mulk setiap hari karena ingin meraih fadhilah yang dijanjikan oleh Rasulullah Shollalahu 'alaihi wa sallam, semata-mata mengharap ridha Allah.
Kedua, temukan waktu yang paling pas untuk Anda. Apakah itu di pagi hari setelah shalat Subuh, saat pikiran masih segar? Atau di malam hari sebelum tidur, sebagai penutup hari yang penuh berkah? Atau mungkin setelah shalat Isya? Pilih waktu di mana kemungkinan Anda terganggu paling kecil dan Anda bisa fokus.
Setelah menentukan waktu, cobalah untuk disiplin. Jadikan membaca Surat Al Mulk di waktu itu sebagai bagian tak terpisahkan dari rutinitas Anda, sama seperti sikat gigi atau minum air. Pada awalnya mungkin terasa seperti tugas, tapi seiring waktu, ia akan menjadi kebiasaan yang Anda rindukan.
Jangan merasa terbebani. Ingatlah, Surat ini hanya tiga puluh ayat. Ini adalah bagian yang sangat kecil dari Al-Qur'an, namun fadhilahnya sangat besar. Pikirkan perbandingan antara sedikitnya usaha (membaca 30 ayat) dan besarnya imbalan (perlindungan dari siksa kubur, syafa'at ampunan).
Bagaimana jika suatu hari terlewat? Jangan langsung menyerah dan merasa gagal. Itu wajar. Kehidupan sehari-hari bisa penuh kejutan. Jika terlewat di waktu biasanya, coba cari waktu lain di hari itu untuk membacanya. Jika terpaksa terlewat satu hari penuh, jangan tunda untuk melanjutkannya di hari berikutnya. Yang penting adalah kembali ke jalur istiqomah sesegera mungkin.
Anda bisa menjadikan Hadis tentang fadhilah ini sebagai pengingat dan motivasi. Setiap kali Anda merasa malas atau ingin melewatkan bacaan Surat Al Mulk harian Anda, ingatlah janji perlindungan dari siksa kubur dan syafa'at yang akan Anda dapatkan. Ingatlah nama Tabaarakalladzii biyadihil mulku dan kekuatannya.
Melibatkan anggota keluarga juga bisa membantu. Ajak pasangan atau anak-anak Anda untuk membaca Surat Al Mulk bersama-sama setiap hari. Ini tidak hanya memperkuat istiqomah Anda, tapi juga menanamkan kecintaan pada Al-Qur'an dan harapan akan fadhilah ini pada generasi berikutnya.
Gunakan teknologi jika membantu. Ada banyak aplikasi Al-Qur'an di ponsel yang memudahkan kita mengakses Surat Al Mulk kapan saja, di mana saja. Anda juga bisa mendengarkan qira'ah Surat ini untuk membantu Anda dalam bacaan atau hafalan.
Refleksikan makna dari ayat-ayatnya, meskipun kita tidak bisa membahas tafsirnya secara mendalam di sini sesuai batasan kita. Namun, merenungkan terjemahan kasarnya bisa menambah kekhusyukan dan kecintaan Anda pada Surat ini, membuat istiqomah terasa lebih ringan.
Ingatlah bahwa istiqomah ini adalah bentuk ibadah. Dan setiap ibadah, sekecil apapun, akan dicatat dan diberi balasan oleh Allah. Istiqomah dalam membaca Surat Al Mulk setiap hari adalah bukti cinta kita pada Kalamullah dan harapan kita pada rahmat-Nya.
Kebaikan dari istiqomah ini tidak hanya terbatas pada fadhilah di akhirat saja, meskipun itulah yang paling utama. Menjadikan Al-Qur'an sebagai bagian dari rutinitas harian juga membawa ketenangan hati, keberkahan waktu, dan penjagaan dari hal-hal buruk di dunia.
Jadi, jangan tunda lagi. Jika Anda belum memiliki kebiasaan ini, mulailah hari ini. Jika sudah memulainya tapi terputus, sambung kembali. Kebaikan yang dijanjikan dari istiqomah membaca Surat Al Mulk setiap hari, yaitu perlindungan dari siksa kubur dan syafa'at ampunan, adalah sesuatu yang layak untuk diperjuangkan.
Ini adalah kesempatan emas yang Allah berikan kepada kita melalui lisan Nabi-Nya. Jangan sia-siakan. Ambil Mushaf Anda, buka Surat Al Mulk (Tabaarakalladzii biyadihil mulku), dan mulailah perjalanan istiqomah Anda hari ini juga.
Mengulang Kembali Pesan Utama: Mengapa Surat Al Mulk Begitu Penting
Mari kita rekap sejenak apa yang sudah kita bahas, karena intinya sangat sederhana namun dampaknya begitu kolosal. Kita bicara tentang Surat Al Mulk, sebuah Surat dalam Al-Qur'an yang memiliki fadhilah luar biasa. Fadhilah ini bukanlah klaim kosong, melainkan bersumber dari dalil yang kuat, dari Hadis Rasulullah Shollalahu 'alaihi wa sallam.
Dua fadhilah utama yang kita soroti, berdasarkan informasi yang kita miliki, adalah perlindungan dari siksa kubur dan kemudahan mendapatkan syafa'at setelah kematian. Bayangkan, sebuah Surat berisikan hanya tiga puluh ayat bisa menjadi perisai kita dari siksa yang pedih di alam barzakh dan juga menjadi 'advokat' kita di hari perhitungan, memohonkan ampunan bagi kita.
Hadis yang diriwayatkan, antara lain oleh Abu Hurairah, dan dicatat oleh para ahli Hadis seperti Tirmidzi, Abu Daud, Ibnu Majah, dan Ahmad, dengan jelas menyatakan bahwa Surat yang dimulai dengan Tabaarakalladzii biyadihil mulku ini akan memberi syafa'at hingga pembacanya diampuni. Ini adalah janji yang menggetarkan hati, sebuah harapan besar bagi setiap muslim.
Namun, fadhilah ini tidak datang begitu saja. Ada kunci untuk membukanya, yaitu istiqomah. Kebaikan-kebaikan besar ini, perlindungan dan syafa'at, akan didapatkan oleh setiap muslim yang istiqomah, yang konsisten, membaca Surat Al Mulk setiap hari. Konsistensi harian adalah jembatan menuju kebaikan abadi ini.
Memahami dalilnya, mengetahui bahwa Hadis ini datang melalui jalur periwayatan yang terpercaya (Muhammad bin Basysyar, Muhammad bin Ja’far, Syu’bah, Qotadah, ‘Abbas Al Jusyamiy, Abu Hurairah, dari Nabi Shollalahu 'alaihi wa sallam) dan tercatat dalam kitab-kitab Hadis yang diakui, menambah keyakinan kita pada fadhilah ini.
Pesan ini begitu penting sehingga layak untuk diulang dan diulang. Surat Al Mulk bukan hanya bagian dari Al-Qur'an yang kita baca. Ia adalah 'sahabat' yang akan menemani kita di alam kubur dan menjadi penolong di akhirat. Ia adalah 'perisai' yang melindungi dari siksa dan 'kunci' yang membuka pintu ampunan melalui syafa'atnya.
Semua ini ditegaskan oleh lisan yang mulia, Rasulullah Shollalahu 'alaihi wa sallam, dan dijaga keasliannya melalui ilmu Hadis yang ketat.
Jadi, jika Anda mencari cara untuk mempersiapkan diri menghadapi kehidupan setelah dunia ini, jika Anda khawatir tentang alam kubur, jika Anda mendambakan ampunan dan syafa'at di hari akhir, maka jadikanlah membaca Surat Al Mulk setiap hari sebagai prioritas.
Ini adalah investasi terbaik yang bisa Anda lakukan untuk akhirat Anda. Sebuah komitmen kecil setiap hari untuk membaca tiga puluh ayat yang akan menghasilkan perlindungan besar dan syafa'at yang mulia.
Jangan biarkan kesempatan ini terlewat. Mulailah istiqomah membaca Surat Al Mulk hari ini. Rasakan ketenangan hati karena mengetahui bahwa Anda sedang menanam benih kebaikan yang akan tumbuh menjadi perisai dan penolong abadi. Biarkan Tabaarakalladzii biyadihil mulku menjadi bagian tak terpisahkan dari hari-hari Anda, demi meraih fadhilah luar biasa yang telah dijanjikan.
Ini adalah ajakan untuk bertindak. Sebuah ajakan untuk merangkul kebaikan yang Allah tawarkan melalui Kalam-Nya. Sebuah ajakan untuk istiqomah meraih perlindungan dari siksa kubur dan syafa'at ampunan. Ambil kesempatan ini. Sekaranglah saatnya.
```
Komentar
Posting Komentar