Langsung ke konten utama

Pidato di Rusia, Prabowo Dapat 8 Kali Aplaus dari Putin

Sebuah Sorotan Global: Ketika Prabowo Memukau St. Petersburg, Bahkan Presiden Putin Pun Beri Aplaus!

Mari kita bicara tentang momen-momen yang benar-benar mencuri perhatian di panggung dunia. Anda tahu, ada kalanya seorang pemimpin datang, berbicara, dan itu hanyalah bagian dari agenda. Tapi, ada kalanya seorang pemimpin hadir, dan kehadirannya, suaranya, serta pesannya, berhasil mengguncang ruangan, meninggalkan kesan yang mendalam. Dan percayalah, ini adalah salah satu momen itu.

Bayangkan ini: sebuah forum internasional bergengsi, Saint Petersburg International Economic Forum, atau yang biasa kita kenal dengan SPIEF 2025 di Rusia. Jumat, 20 Juni 2025. Bukan sembarang pertemuan, ini adalah arena di mana para pemimpin dunia, pemikir, dan raksasa ekonomi berkumpul untuk membahas masa depan kita bersama. Dan di tengah hiruk pikuk agenda padat itu, seorang nama tiba-tiba menjadi sorotan utama: Presiden Indonesia, Prabowo Subianto.

Sejak pertama kali menapakkan kaki di tanah Rusia, dengan sambutan jajar kehormatan yang megah, sudah terasa ada sesuatu yang berbeda. Ada antisipasi di udara. Bukan hanya sekadar kunjungan kenegaraan, melainkan sebuah penampilan yang penuh makna di tengah panggung diplomasi paling menonjol.

Sebuah Panggung Dunia, Sebuah Pesan Kuat

Sesi utama forum itu adalah magnetnya. Semua mata tertuju pada panggung di mana para pemimpin dunia berdiri berdampingan. Ada Presiden Rusia Vladimir Putin yang karismatik, Putra Raja Bahrain yang juga Penasihat Keamanan Nasional dan Komandan Pengawal Kerajaan Bahrain, Nasser bin Hamad Al Khalifa; ada Wakil Perdana Menteri Dewan Negara Tiongkok, Ding Xuexiang, serta Wakil Presiden Republik Afrika Selatan, Paul Mashatile. Sebuah barisan yang benar-benar impresif, bukan?

Dan di antara mereka, berdiri Presiden Prabowo. Momennya tiba untuk menyampaikan pidatonya. Tahukah Anda, sebuah pidato di forum sebesar ini bukanlah sekadar rangkaian kata. Ini adalah kesempatan untuk menyampaikan visi, misi, dan posisi sebuah negara di hadapan audiens global yang paling berpengaruh. Dan Prabowo, ia tidak menyia-nyiakannya.

Pidatonya, menurut mereka yang hadir, bukan hanya sekadar "bagus." Pidatonya disebut penuh makna, penuh semangat perdamaian. Ia tidak hanya menyentuh isu-isu penting tentang kolaborasi global, tentang bagaimana kita sebagai satu planet harus bekerja sama menghadapi tantangan. Lebih dari itu, ia menyampaikannya dengan cara yang begitu memukau, begitu mengena, hingga sanggup menembus batas-batas budaya dan bahasa.

Tepuk Tangan yang Menggema: Respon Global terhadap Diplomasi Indonesia

Dan di sinilah bagian yang paling menarik perhatian kita semua. Mari kita bayangkan adegannya: Prabowo berbicara, suaranya bergema di aula megah itu. Para hadirin, yang mungkin saja terdiri dari para diplomat berpengalaman, pebisnis kakap, dan para pemimpin negara, duduk menyimak. Lalu, terjadi sesuatu yang tidak biasa. Tepuk tangan. Bukan hanya sekali. Bukan hanya dua kali.

Tercatat, delapan kali tepuk tangan meriah menggema di aula selama pidatonya berlangsung. Delapan kali! Dalam sebuah forum yang dikenal akan formalitas dan protokoler ketatnya, angka ini sungguh luar biasa. Ini bukan hanya sekadar reaksi spontan, melainkan pengakuan, apresiasi yang mendalam terhadap setiap poin yang ia sampaikan, setiap visi yang ia paparkan.

Dan yang lebih menarik lagi? Di antara mereka yang bertepuk tangan, yang ikut memberikan aplaus meriah, adalah Presiden Rusia Vladimir Putin sendiri. Bayangkan, seorang pemimpin sekelas Putin, yang dikenal dengan ketegasannya, ikut terpukau dan memberikan pengakuan atas apa yang disampaikan Prabowo. Ini bukan hal kecil, ini adalah sinyal kuat akan bagaimana pesan Indonesia diterima di panggung global. Ini menunjukkan bahwa apa yang disampaikan Prabowo, apa yang diwakili Indonesia, memiliki bobot dan resonansi yang signifikan di kancah internasional.

Prinsip Non-Blok: Pilar Kebijakan Luar Negeri yang Teguh

Lalu, apa yang sebenarnya membuat pidatonya begitu istimewa? Apa yang ia sampaikan hingga mampu menggerakkan hati dan pikiran para hadirin, bahkan sampai membuat Presiden Putin pun ikut memberikan aplaus?

Inti dari pidatonya terletak pada penegasan arah kebijakan luar negeri Indonesia. Sebuah arah yang bukan hanya sekadar pilihan diplomatik, melainkan sebuah filosofi yang dipegang teguh: prinsip non-blok. Ini adalah prinsip yang telah lama menjadi tulang punggung diplomasi Indonesia, sebuah sikap yang menolak untuk berpihak pada blok kekuatan mana pun, melainkan fokus pada kemandirian, perdamaian, dan kerja sama.

Di tengah ketegangan geopolitik yang seringkali memecah belah dunia, Indonesia melalui Prabowo, kembali menegaskan posisinya sebagai negara yang menjunjung tinggi semangat persahabatan antarbangsa. Ia tidak datang untuk memperkeruh suasana, melainkan untuk menawarkan jembatan, untuk menyuarakan perlunya kolaborasi, dan untuk mengingatkan kita semua akan pentingnya persahabatan sejati di antara negara-negara.

Pesan Prabowo bukan hanya tentang Indonesia. Ini adalah pesan untuk dunia. Pesan tentang bagaimana kita bisa bekerja sama, meskipun kita memiliki perbedaan. Pesan tentang bagaimana perdamaian, bukan konflik, adalah jalan menuju kemajuan. Dan pesan ini, dengan segala ketulusan dan kekuatannya, berhasil memukau hadirin di SPIEF 2025.

Kehadiran Prabowo di sana, berdampingan dengan para pemimpin dunia lainnya, bukan hanya sebuah formalitas. Ini adalah bukti bahwa Indonesia, dengan segala prinsip dan visinya, semakin diperhitungkan di kancah global. Ini menunjukkan bahwa suara Indonesia, suara yang berbicara tentang perdamaian dan kolaborasi, mendapatkan perhatian dan penghargaan yang selayaknya.

Jadi, ketika kita melihat kembali momen di St. Petersburg itu, kita tidak hanya melihat seorang Presiden yang menyampaikan pidato. Kita melihat seorang pemimpin yang berhasil menyampaikan inti dari kebijakan luar negeri sebuah bangsa yang besar, dengan cara yang begitu memukau, hingga mampu membuat para hadirin, bahkan pemimpin sekaliber Vladimir Putin, memberikan pengakuan yang tulus. Ini adalah sebuah kemenangan bagi diplomasi Indonesia, sebuah bukti bahwa keteguhan pada prinsip, yang disampaikan dengan semangat yang benar, akan selalu menemukan jalannya untuk menggema di panggung dunia.

```

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Silfester Matutina Tuding Ada Bohir di Balik Desakan Pemakzulan Gibran

Berikut adalah artikel yang Anda minta, dalam gaya Anderson Cooper yang informal dan menarik, siap untuk dipublikasikan: Skandal Bohir Pemakzulan Gibran: Siapa Dalang di Balik Layar? Skandal Bohir Pemakzulan Gibran: Siapa Dalang di Balik Layar? Anda tahu, di dunia politik, seringkali ada drama yang tersaji di depan mata kita. Tapi, pernahkah Anda berpikir, apa yang sebenarnya terjadi di balik panggung? Siapa yang menarik tali, siapa yang memegang kendali? Pertanyaan-pertanyaan semacam inilah yang tiba-tiba menyeruak ke permukaan, mencuat dari sebuah pengakuan yang cukup mengejutkan. Ini bukan sekadar desas-desus, ini adalah tudingan serius yang dilemparkan langsung oleh salah satu tokoh di barisan pendukung capres-cawapres yang baru saja memenangkan kontestasi, Bapak Silfester Matutina. Silfester Matutina, Ketua Umum Solidaritas Merah Putih (Solmet), baru-baru ini membuat pernyataan yang bisa dibilang mengguncang jagat politik...

KIKO Season 4 Episode THE CURATORS Bawa Petualangan Baru Kota Asri Masa Depan

JAKARTA - Menemani minggu pagi yang seru bersama keluarga, serial animasi KIKO Season Terbaru hadir di RCTI dengan membawa keseruan untuk dinikmati bersama di rumah. Hingga saat ini, KIKO telah meraih lima penghargaan bergengsi di tingkat nasional dan internasional dalam kategori anak-anak dan animasi. Serial ini juga telah didubbing ke dalam empat bahasa dan tayang di 64 negara melalui berbagai platform seperti Disney XD, Netflix, Vision+, RCTI+, ZooMoo Channel, dan Roku Channel. Musim terbaru ini menghadirkan kisah yang lebih segar dan inovatif, mempertegas komitmen MNC Animation dalam industri kreatif. Ibu Liliana Tanoesoedibjo menekankan bahwa selain menyajikan hiburan yang seru, KIKO juga mengandung nilai edukasi yang penting bagi anak-anak Indonesia. Berikut sinopsis episode terbaru KIKO minggu ini. Walikota menugaskan Kiko dkk untuk menyelidiki gedung bekas Galeri Seni karena diduga telah alih fungsi menjadi salah satu markas The Rebel. Kiko, Tingting, Poli, dan Pa...

Khotbah Jumat Pertama Dzulhijjah : Keutamaan 10 Hari Awal Bulan Haji

Khotbah Jumat kali ini mengangkat tema keutamaan 10 hari pertama bulan Dzulhijjah. Dan hari ini merupakan Jumat pertama di Bulan Haji tersebut bertepatan dengan tanggal 30 Mei 2025. Berikut materi Khotbah Jumat Dzulhijjah disampaikan KH Bukhori Sail Attahiry dilansir dari website resmi Masjid Istiqlal Jakarta. Khutbah ini bisa dijadikan materi dan referensi bagi khatib maupun Dai yang hendak menyampaikan khotbah Jumat. Allah subhanahu wata'ala memberikan keutamaan pada waktu-waktu agung. Di antara waktu agung yang diberikan keutamaan oleh Allah adalah 10 hari pertama bulan Dzulhijjah . Keutamaan tersebut memberikan kesempatan kepada umat Islam agar memanfaatkannya untuk berlomba mendapatkan kebaikan, baik di dunia maupun di Akhirat. Hal ini dijelaskan melalui Hadis Nabi shallallahu 'alaihi wasallam berikut: Artinya: "Dari Jabir radhiyallahu 'anhu bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sebaik-baiknya hari dunia adalah sepuluh...