JAKARTA - Pengadilan Banding Amerika Serikat (AS) mengabulkan permintaan pemerintah untuk menangguhkan sementara putusan pengadilan perdagangan yang sebelumnya membatalkan tarif impor skala luas yang diberlakukan Presiden Donald Trump. Dengan keputusan ini, tarif kontroversial itu kembali berlaku setidaknya hingga proses banding selesai.
Keputusan banding yang diumumkan Kamis (29/5), waktu setempat ini diambil sehari setelah Pengadilan Perdagangan Internasional AS menyatakan Trump telah melampaui kewenangannya dalam menetapkan tarif atas dasar darurat nasional. Hakim perdagangan menyebut langkah Trump melanggar konstitusi karena pengenaan tarif merupakan wewenang Kongres, bukan presiden.
Baca Juga: Dinyatakan Ilegal, Pengadilan AS Batalkan Kebijakan Tarif Trump
Pengadilan banding memerintahkan para penggugat dalam kasus ini untuk menyerahkan tanggapan mereka pada 5 Juni, sementara pemerintah diberi waktu hingga 9 Juni untuk memberikan jawaban. Penundaan ini membuka peluang bagi pemerintah Trump untuk mempertahankan tarif yang telah menimbulkan ketegangan dagang global.
Tarif tersebut sebelumnya dijuluki sebagai "tarif Hari Kemerdekaan" oleh Trump, mencakup berbagai produk dari Kanada, Meksiko, dan China. Trump menuding ketiga negara itu sebagai jalur utama masuknya fentanil, narkotika mematikan, ke AS.
Keputusan banding yang diumumkan Kamis (29/5), waktu setempat ini diambil sehari setelah Pengadilan Perdagangan Internasional AS menyatakan Trump telah melampaui kewenangannya dalam menetapkan tarif atas dasar darurat nasional. Hakim perdagangan menyebut langkah Trump melanggar konstitusi karena pengenaan tarif merupakan wewenang Kongres, bukan presiden.
Baca Juga: Dinyatakan Ilegal, Pengadilan AS Batalkan Kebijakan Tarif Trump
Pengadilan banding memerintahkan para penggugat dalam kasus ini untuk menyerahkan tanggapan mereka pada 5 Juni, sementara pemerintah diberi waktu hingga 9 Juni untuk memberikan jawaban. Penundaan ini membuka peluang bagi pemerintah Trump untuk mempertahankan tarif yang telah menimbulkan ketegangan dagang global.
Tarif tersebut sebelumnya dijuluki sebagai "tarif Hari Kemerdekaan" oleh Trump, mencakup berbagai produk dari Kanada, Meksiko, dan China. Trump menuding ketiga negara itu sebagai jalur utama masuknya fentanil, narkotika mematikan, ke AS.
Komentar
Posting Komentar